Istanagaruda.id – Sebagian orang menganggap salah satu penyebab perut buncit ialah mengkonsumsi banyak nasi dan makanan berlemak. Namun, ternyata ada kebiasaan-kebiasaan lain yang menjadi penyebab perut buncit.
Bagi banyak orang, memiliki perut buncit bukan hanya dianggap mengganggu penampilan, tetapi juga dapat berisiko bagi kesehatan apabila sering dihiraukan. Perut buncit juga seringkali dikaitkan dengan pola makan, terutama dalam mengkonsumsi makanan pokok yaitu nasi.
Kebiasaan Sehari-hari Menjadi Penyebab Perut Buncit
Kebiasaan sehari-hari yang sering dilakukan terutama pada malam hari sebelum tidur justru menjadi salah satu penyebab perut buncit. Berikut kebiasaan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah perut buncit.
1. Minum Susu Sebelum Tidur
Bagi sebagian orang, minum segelas susu sebelum tidur merupakan kebiasaan yang dianggap bisa membantu tidur lebih nyenyak. Sebab, susu mengandung triptofan, sebuah asam amino yang membantu merilekskan tubuh.
Di sisi lain, susu juga mengandung kalori yang dapat menambah beban pencernaan. Ketika tidur, tubuh tidak lagi aktif. Kalori yang tidak terpakai cenderung akan tersimpan dalam bentuk lemak, termasuk di area perut.
2. Makan Terlalu Dekat dengan Waktu Tidur
Kebiasaan makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memperlambat proses pencernaan tubuh. Saat tidur, tubuh berhenti mencerna makanan dan fokus pada pemulihan dan perbaikan.
Ketika tidur, tubuh mencoba menyimpan energi, memulihkan, dan memperbaiki. Sementara kalori dari makanan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik dan dapat berakhir sebagai lemak perut.
Oleh sebab itu, penting untuk memberi jarak antara waktu makan terakhir dengan waktu tidur.
3. Bermain Media Sosial Menjelang Tidur
Pernahkah anda tergoda untuk terus scrolling media sosial di malam hari? Kebiasaan ini ternyata bisa membuat perut buncit. Mengapa?
Pancaran cahaya biru dari telepon seluler atau komputer akan menghambat produksi melatonin, hormon yang berperan penting dalam kualitas tidur.
Tidur yang kurang nyenyak membuat otak cemderung mencari energi dan gula. Hal ini membuat seseorang akan mencari makanan manis atau berkalori tinggi. Ini bisa menyebabkan peningkatan berat badan, termasuk lemak perut.
Baca Juga : 5 Tips Gaya Hidup Sehat Dengan Konsumsi Makanan Organik
4. Mengkonsumsi Kafein
Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa kantuk. Namun, kafein dianggap dapat mengganggu kualitas tidur. Pasalnya, minum secangkir kopi di malam hari akan membuat seseorang terjaga dari tidur.
Selain memengaruhi pola tidur, mengonsumsi kafein juga berpengaruh pada penambahan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan kadar hormon ghrelin yang membuat lebih lapar. Dampaknya akan menyebabkan penambahan berat badan.
5. Stres
Stres dapat meningkatkan keinginan untuk memilih makanan berkalori tinggi demi kenyamanan. Makanan ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah kalori yang pada akhirnya akan mengarah pada penumpukan lemak di tubuh, termasuk perut.
Stres juga bisa berpengaruh pada kenaikan berat badan dan obesitas. Secara keseluruhan, stres juga dapat mengakibatkan gangguan tidur, penurunan motivasi untuk melakukan aktivitas fisik, dan meningkatkan hormon yang merangsang rasa lapar.
6. Tidak Melakukan Aktivitas Fisik
Olahraga sangat penting untuk menjaga keseimbangan kalori dalam tubuh. Jika tubuh tak cukup bergerak, pembakaran kalori akan lebih lambat. Selain itu sisa kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak.
Untuk menjaga berat badan ideal, tubuh memerlukan aktivitas fisik secara rutin. Setiap hari, tubuh setidaknya melakukan gerakan dengan intensitas sedang selama 30 menit. Hal Ini akan membantu mengecilkan perut, meskipun berat badan tetap sama.
7. Mengkonsumsi Alkohol
Pernahkah melihat pemabuk dengan perut yang buncit? Orang yang sering mengonsumsi alkohol biasanya memiliki perut yang buncit, mengapa? Karena alkohol mengandung kalori tinggi, sehingga bisa meningkatkan lemak perut.
Alkohol tidak memberikan manfaat gizi tetapi dapat menyebabkan peningkatan berat badan, terutama di area perut. Selain itu, alkohol bisa mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, rasa lapar, serta stres.
Mengonsumsi alkohol kerap menyebabkan peningkatan nafsu makan, terutama pada makanan berkalori tinggi. Ini dapat berkontribusi pada penumpukan lemak di tubuh.
Leave a comment