Istanagaruda.id- Film dokumenter berjudul Eksil mengisahkan kehidupan dari para mahasiswa yang terasingkan di luar negeri. Berawal dari menuntut ilmu di negeri orang, namun akhirnya mulai hidup tak terarah. Polemik yang terjadi di Indonesia terdengar oleh seluruh dunia. Konflik mulai merambat dan mengakibatkan mereka semua terjebak. Dalam film Eksil, mereka tidak bisa kembali ke tanah air selama lebih dari 30 tahun.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Indonesia?
Bagaimana bisa mereka terjebak dalam waktu yang sangat lama?
Artikel ini akan mengulas fakta-fakta pada film Eksil yang diangkat dari kisah nyata. Simak selengkapnya!
Fakta-Fakta Film Eksil
Sejarah Indonesia yang Kelam
“Eksil” adalah judul film dokumenter yang disutradarai oleh Lola Amaria. Film ini adalah debut Lola dengan genre dokumenter. Walaupun sebelumnya sudah terkenal dengan karya lainnya seperti “Betina” pada tahun 2006 dan “Sunday Morning in Victoria Park” tahun 2009.
Film Eksil ini memiliki durasi 122 menit. Mengangkat kisah nyata tentang para mahasiswa Indonesia yang dikirim ke luar negeri untuk menuntut ilmu khususnya ke Uni Soviet dan Cina pada era 1960-an. Tetapi, nasib mereka berubah saat terjadi peristiwa G30S PKI tahun 1965 di Indonesia.
Peristiwa tersebut mengakibatkan adanya gejolak politik dan membuat para mahasiswa ini dianggap sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan tidak diperbolehkan kembali ke Indonesia.
Kisah Hidup Para Eksil
“Eksil” menjelaskan bagaimana perjalanan hidup dari tokoh-tokoh eksil yang saat ini tinggal di Belanda, Ceko, Jerman, dan Swedia. Lola Amaria dan tim melakukan wawancara mendalam dan disertai rekaman-rekaman video yang mengungkapkan kehidupan mereka selama puluhan tahun disana.
Perjuangan para eksil untuk bertahan hidup di negara asing sangat luar biasa. Mereka bertahan hidup dari ancaman-ancaman yang ada. Mereka juga bekerja apapun demi menyambung hidup dengan berbagai pekerjaan yang terkadang tidak sesuai keahlian dan latar belakang pendidikan.
Mereka mencoba beradaptasi dengan situasi mencekam dan berusaha menunggu waktu untuk kembali ke tanah air. Walaupun paspor mereka hangus dan tidak bisa digunakan.
Rindu Tanah Air Indonesia
Film ini menjelaskan bagaimana perasaan para eksil yang sangat rindu dengan Indonesia. Puluhan tahun mereka di negara asing, namun rasa cinta tanah air mereka tidak padam. Bagai api abadi yang terus menyala hingga akhir hayat mereka. Para eksil menceritakan momen-momen yang mereka ingat saat berada di Indonesia.
Ada yang selalu mengingatnya saat melihat foto, ada juga yang sampai menanam pohon yang ada di Indonesia. Yang dulu mereka rawat disana. Film ini menceritakan momen emosional mereka saat menceritakan kerinduan terhadap keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan.
Keputusan Politik yang Mempengaruhi Kehidupan Pribadi
“Eksil” memberikan pandangan bahwa keputusan-keputusan politik yang diambil suatu negara bisa berdampak buruk pada kehidupan pribadi seseorang. Mereka tidak hanya kehilangan negara, tetapi juga kontak dengan keluarga mereka di Indonesia.
Film ini menggambarkan trauma yang sangat mendalam bagi mereka yang mengalaminya dan sulit melupakan peristiwa ini sampai ke generasi-generasi penerus.
Film Eksil Mendapatkan Penghargaan
Film Eksil berhasil meraih kesuksesan dengan memperoleh Piala Citra Film Dokumenter Panjang Terbaik dalam Festival Film Indonesia di Jakarta pada 2023. Film ini sebelumnya juga pernah tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada tahun 2022.
Dari film Eksil kita dapat belajar untuk tidak melupakan sejarah yang kelam dan terus belajar dari kesalahan serta memperbaikinya di masa yang akan datang. Keputusan politik yang dibuat oleh pemerintah hendaknya memikirkan konsekuensi jangka panjang bagi seluruh rakyat.
Penulis: Fitri Aprilia Kumala
Editor: Haqqi Idral
Leave a comment