Istanagaruda.id – Sebuah akun bernama @izincoid mendapatkan banyak sorotan setelah mengunggah persentase tingkat stress anak muda karena TikTok. Hal ini masuk ke dalam candu FYP dan standar sosial, yang mana dalam postingan tersebut tertulis bahwa sebanyak 70% anak muda mengalami stress karena TikTok.
Klaim ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Mardiana dan Maryana (2024). Penelitian tersebut menemukan bahwa durasi penggunaan tik tok berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja, khususnya stres dan gangguan kecemasan. 60-70% remaja dengan durasi penggunaan tik tok lama, tercatat mengalami tingkat stres dan kecemasan yang tinggi.
Candu FYP dan standar sosial adalah hal yang bisa mempengaruhi orang di era sekarang. Kendati demikian, bagaimana TikTok dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kesehatan mental remaja? Berikut penjelasannya
TikTok dan FYP
Perkembangan media sosial menjadi titik interaksi antar individu yang efektif di tengah perbedaan jarak dan waktu. Interaksi yang terjadi di dalamnya tidak hanya melibatkan satu-dua orang atau pengguna, namun dapat diakses bebas oleh sebagian besar pengguna. Salah satu media sosial yang marak digunakan dalam lima tahun terakhir adalah TikTok.
Pada dasarnya, TikTok merupakan sebuah platform yang memungkinkan penggunanya mengunggah video atau gambar serta berinteraksi melalui komentar serta pesan pribadi. Platform ini diluncurkan pada 2016 oleh perusahaan Tiongkok.
Data laporan We Are Social mencatat pengguna TikTok di Indonesia mencapai 106,51 juta jiwa pada oktober 2023. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai Negara kedua dengan pengguna TikTok terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat yang berjumlah 143,41 juta jiwa.
Dari banyaknya pengguna TikTok yang tercatat, aplikasi ini mayoritas digunakan oleh remaja dan dewasa. Fitur interaktif yang terdapat dalam TikTok membuat orang-orang betah untuk menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.
Mula-mula, TikTok hanya menyediakan video pendek berdurasi lima belas detik hingga tiga menit, namun sekarang, fitur ini telah mengalami pengembangan. Pengguna dapat mengunggah video berdurasi hingga sepuluh menit. Selain itu, algoritma TikTok juga mengalami perkembangan dengan adanya istilah FYP atau for your page.
Istilah FYP atau for your page merujuk pada halaman utama pada aplikasi TikTok yang menyediakan konten-konten berupa video. Video ini direkomendasikan secara khusus oleh TikTok untuk penggunaannya.
Dalam praktiknya, video yang ditampilkan disesuaikan dengan riwayat aktivitas pengguna. Misalnya, seorang pengguna mencari video tentang ASMR dan makanan, maka video yang muncul di FYPnya adalah video yang terkait dengan topik ASMR dan makanan.
FYP dan Standar Sosial
Algoritma FYP yang diatur sedemikian rupa menciptakan pengalaman pengguna yang lebih intim dan personal. Selain personal, TikTok juga memberikan konsumsi konten dengan lebih fokus. Pengguna dapat menikmati konten-konten yang sesuai dengan minatnya.
Namun di samping itu, penyajian konten yang bersifat homogen atau sejenis dapat menyebabkan adanya standar sosial yang berlebihan. Pembentukan standar yang sempit dan terbatas dapat terjadi ketika pengguna disajikan konten ideal secara terus menerus.
Akibatnya, pengguna cenderung memperkuat keinginan mereka terhadap suatu standar, seperti kecantikan dan gaya hidup. Standar sosial ini kemudian menyebabkan fenomena persaingan sosial. Pada dasarnya, setiap orang memiliki keinginan serta kebutuhan terhadap validasi atau pengakuan.
Maslow menyebut bahwa salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan sosial. Kebutuhan ini dapat dipenuhi salah satunya dengan mendapatkan validasi, pengakuan, dan penerimaan dari lingkungan sosialnya.
Namun perasaan berlebihan untuk mendapatkan pengakuan ini dapat berkembang menjadi kecemburuan dan persaingan sosial. Adanya persaingan sosial juga dibarengi dengan istilah FOMO atau fear of missing out. Istilah ini merujuk pada perasaan takut tertinggal sesuatu yang sedang trend.
Perasaan ini akan berkembang menjadi cemas hingga stress berkepanjangan ketika keinginannya terhadap sesuatu atau trend tidak terpenuhi. Hal inilah yang menyebabkan banyak remaja pengguna tik tok mengalami stres dan gangguan kecemasan.
Apakah Standar TikTok Harus Dipenuhi?
Pada dasarnya, setiap orang memiliki standarnya sendiri. Biasanya, standar seseorang terhadap sesuatu disesuaikan dengan keinginan dan juga kebutuhannya. Artinya, standar setiap orang berbeda-beda menyesuaikan dengan tingkat keinginan dan kemampuannya.
Di samping itu, kondisi yang dihadapi oleh setiap orang juga berbeda sehingga tidak semua standar dapat diikuti dan dipenuhi. Pentingnya kesadaran terhadap kondisi diri sendiri sangat penting dimiliki oleh remaja dan generasi muda.
Hal ini dilakukan agar tidak mudah terbawa arus serta memiliki prinsip yang kuat terhadap sesuatu. Selain itu, kesadaran akan keberagaman juga penting untuk memupuk rasa keterbukaan serta penerimaan terhadap segala sesuatu.
Demikianlah ulasan singkat tentang candu FYP dan standar sosial yang sedang terjadi di tengah hiruk pikuk dunia maya. Memiliki tolak ukur terhadap sesuatu memang penting sebagai pertimbangan diri. Namun jika berlebihan, hal tersebut akan menyebabkan rasa ketidakpuasan diri yang berujung pada stres dan gangguan kecemasan.
Penulis: Devi Rahma Aulia
Editor: Ghina Shelda Aprelka
Leave a comment